Langsung ke konten utama

Pentingnya Mentafakkuri Ilmu

 Bismillahirrahmanirrahmin,

Belajar memuliakan ilmu agar lebih berkah, kita sering kali melewatkan kualitas ilmu itu sendiri akibat lebih mementingkan kuantitas. Banyakan hafalan, banyak belajar kitab, banyak guru dan kajian, dll. Tapi kita lupa berbicara kualitas ilmu tersebut. Ilmu akan lebih masuk ke hati dan berkah saat kita sadar bahwa ilmu itu mahal, ilmu itu berharga, ilmu itu mulia.

Belajar juga untuk mentafakkuri ilmu. Spare waktu untuk tafakkur agar ilmu lebih masuk ke hati dan merubah kita. Goals kita belajar adalah perubahan ke arah yang lebih baik pastinya. Tapi jika ilmu itu hanya disimak, dipahami pada saat kajian saja kualitasnya akan beda saat kita tambahkan agenda tafakkur ilmu. Tafakkur mengandung arti memikirkan, merenungkan, mengingat Allah segala ciptaannya yang tersebar dilangit dan dibumi bahkan yang ada didalam raga dan jiwa manusia. Jadi kita disuruh merenungkan ilmu yang udah kita pelajari dan berusaha untuk memasukannya kedalam hati.

Barang siapa tidak bertafakkur pada ilmu yang telah ia dapatkan, maka ia akan celaka QS. Ali Imran:  160. Hal inilah yang sering membuat kita futur. Allah menciptkana sesuatu mustahil tanpa hikmah. Ayat ini juga sebagai obat penenang kita. Namun tentu agar menjadi obat harus direnungi secara mendalam. Dan banyak ayat powerful yang kita sering baca, tapi kita bodoh ga ngerti hikmahnya sehingga tidak bereffect sama sekali ayat tersebut kekita. Padahal Al Qur’an itu dasarnya pasti bermanfaat kepada orang-orang yang beriman.

Jadi yuk, belajar merenungi ayat-ayat Allah. Spare waktu buat menyepi sendiri, kalo bisa di sepertiga malam, gelar sejadah, sholat dua rokaat, sujud yang lama, ngobrol sama Allah, berdoa. Abis itu coba buka catetan ilmu yang udah pernah kita bikin, buka lagi pelan-pelan, baca. Renungi ayat dan hadist yang tercantum disana, renungiiiiiiii, masukin ke hati, kalo bisa nangis sekalian. Jangan anggap diri kita suci, jangan kepedean dosa kita udah diampuni semua. Iya bener Allah Maha Pengampun, tapi apakah kita sebagai mukmin sejati sepede itu diampuni sama Allah padahal Cuma istighfar beberapa kali? Perbanyak lagi istighfarnya, zikirnya, amal shalehnya. Kita wajib tamak dengan rahmat Allah, ibadah cari yang paling afdol, fiqh cari yang paling aman, berusaha untuk ditengah-tengah. Setan dilawan, futur diatasi dengan majelis ilmu. Istiqomah itu perlu, tapi mengistiqomahkan diri yang lebih penting.

Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa diberikan taufiq untuk terus istiqomah diatas jalan kebenaran sesuai tuntunan-Nya dan dijauhkan dari kesesatan, Aamiin

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesalahan Orang Menafsirkan Kewajiban Menuntut Ilmu

  Banyak orang bilang kalo tiap-tiap individu wajib menimba ilmu. Tapi ga sedikit yang salah dalam memahami apa sih ilmu yang wajib kita pelajari. Jangan-jangan kita juga yang termasuk orang yang salah paham? Oke supaya lebih jelasnya lagi mari kita langsung aja bahas apa sih yang dimaksud ilmu itu? Dan apa bener kita wajib buat menuntut ilmu tersebut? Ilmu secara garis besar terbagi menjadi 2 yakni ilmu dunia dan ilmu syar’i. Ilmu dunia adalah ilmu yang mempelajari dan mendalami ranah duniawi yang berasal dari hasil pemikiran manusia yang outputnya berupa teori yang dapat diimplikasikan dalam kehidupan. Ilmu dunia dihukumi mubah oleh para ulama. Sedangkan ilmu agama ialah ilmu yang mempelajari dan mendalami tentang syar’i yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi ﷺ yang ditujukan untuk memandu manusia menuju jalan yang benar dan bermuara di Surga Didalam hadist disebutkan kalo menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Mengutip dari muslim.or.id Rasulullah ﷺ bersabda ”Men